23.11.08

ADA TUJUAN, LALU?

Hai teman-teman semuanya di seantero jagat raya Indonesia tercinta... apa kabarnya? Semoga baik-baik dan sehat walafiat ya, kalo sedang sakit semoga cepet sembuh. Hehe.

Di postingan sebelumnya saya sampaikan ada baiknya kalo teman-teman udah mempunyai tujuan sejak awal. Penentuan tujuan tersebut bisa dilatari bermacam-macam alasan, baik itu pilihan pribadi, mengikuti orang tua, lingkungan, dan sebagainya. Tapi apapun atau dari manapun inspirasi teman-teman dalam memilih tujuan, satu yang pasti, semua ingin berhasil dalam mencapai tujuan tersebut.

Mungkin sekarang diantara kalian ada yang telah memutuskan untuk hanya mengikuti tes perguruan tinggi kedinasan seperti STAN, STIS, dan lain-lain. Ada juga yang telah yakin bahwa ia ingin mengambil suatu jurusan di salah satu universitas swasta sehingga ia tidak pusing-pusing lagi mikirin yang lain. Ada yang mengambil Institut Musik karena yakin musik jalan hidupnya. Yang hobi menulis ngapain pusing mikirin mau masuk jurusan teknik? Tentu jurnalisme adalah pilihan yang tepat. Yang gaul dan pinter ngomong masuk Akademi Penyiar OK banget gak? Nah lo...banyak pilihan kan? Yang mau jadi pesepak bola ya masuk Akademi Sepakbola. Ada yang memilih untuk menjajal semuanya...ada juga yang memilih untuk tidak memilih. Mungkin ia akan langsung kerja selepas SMA...banyak sekali pilihan...banyak sekali kemungkinan...banyak sekali harapan...nggak lulus di salah satu bukan akhir dunia. Pun gak lulus semuanya juga bukan kiamat. Tuhan selalu punya rencana :) Nah...apapun tujuan kalian, yang pasti kalian perlu menyusun langkah-langkah untuk mencapai tujuan tersebut, sehingga tujuan nggak sekedar menjadi impian...nggak hanya di awang-awang. Ingat kata...ehm...kata siapa ya? Pokoknya ada yang bilang bahwa gagal dalam merencanakan sama dengan merencanakan kegagalan. Kalo dipikir-pikir lagi ada benarnya juga kan?

Masih inget ama Sun Tzu? Ia terkenal dengan strategi perangnya yang mumpuni. Dalam buku seni perang yang ia susun, ia menempatkan Perencanaan dalam bab pertama bukunya yang berisi 13 bab tersebut. Dia menegaskan : Barang siapa mampu menyusun rencana dengan sangat akurat, seksama, dan detail dia akan memenangi peperangan. Sebaliknya, barang siapa yang gegabah dalam merencana, maka mustahil ia akan memenangi peperangan. Apa yang bisa kita petik dari ungkapan tersebut? Bahkan dari tahap perencanaan saja kita bisa memprediksi suatu peperangan itu dapat kita menangkan atau justru mustahil kita menangkan. Hmm...semakin menarik aja nih.

Lalu apa hubungannya perang sama tujuan teman-teman selepas bangku SMA?
Yup. Tepat sekali. Tujuan itu ibarat peperangan yang akan teman-teman jalani dan hadapi selepas SMA nanti. Ada yang akan berperang melawan tes STIS, tes STAN, Ujian Saringan Masuk beberapa universitas, SNMPTN, bahkan yang mau masuk jurusan Seni Rupa dan Desain pun harus mempersiapkan kebolehan menggambarnya untuk diuji pada saringan masuk nanti. Yang ingin masuk jurusan musik kalau nggak salah harus menguasai dasar-dasar dari permainan suatu alat musik. See?

Kesimpulannya, ayo, teman-teman segera tetapkan tujuan teman-teman. Lalu mulailah merencana. Ambil kertas buram dan pena dan coret-coret lah ide apapun yang terlintas di kepala teman-teman. Tau mengapa orang-orang berprestasi (berprestasi loh, bukan "pintar") di sekolah selalu cool bilang kalo mereka sebenernya cuma manusia biasa aja? Bahwa mereka bukan makhluk luar angkasa yang super jenius. Ya. Tepat sekali. Mereka merencana. Mereka melakukan perencanaan dengan matang. Sehingga mereka biasa-biasa aja terhadap prestasi mereka. Wong mereka melalui proses yang panjang kok dalam mencapainya. Mereka merencana, mereka menjalankan rencana, lalu mengevaluasi mana rencana yang berjalan mana yang tidak. Mereka bahkan sudah membayangkan sebuah prestasi sebelum mereka meraihnya.

Jadi, jangan percaya kalo rangking 1 di kelasmu bilang "Padahal saya gak pernah belajar lo, kok bisa rangking 1 ya?" Sip. Selamat menetapkan tujuan. Dan mulailah merencana. Salam :)

No comments:

Post a Comment